Follow Us Now On Twitter

Thursday, September 1, 2011

Sejarah Balutan Gaun Kaftan

9:23:00 AM

Selama dua minggu terakhir, kaftan menjadi salah satu barang paling populer di gerai busana wanita di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta. Sepertinya, Idul Fitri tahun ini akan bertabur kaftan. Kaftan adalah gaun yang menjuntai hingga mata kaki dengan lengan panjang dan berpotongan longgar. Desain pakaian ini adalah salah satu yang paling tua yang pernah dikenal di muka bumi.

Model gaun ini sudah populer sejak kira-kira 5000 tahun lalu. Kaftan diperkirakan pertama kali muncul dari kebudayaan Mesopotamia, yang membentang di tepi sungai Eufrat dan Tigris dan merupakan salah satu peradaban awal paling maju. Di Persia dan Turki, kaftan dipakai oleh pria (biasanya ditambahkan kain pengikat di pinggang dan luaran tanpa kancing). Sementara itu, para tsar Rusia memakai kaftan sebagai busana kenegaraan. Tetapi di Maroko, kaftan adalah busana yang hanya boleh dikenakan wanita.

Pada 1969, Yves Saint Laurent menghadirkan kaftan ke panggung koleksi musim gugurnya yang fenomenal, diilhami gaya berpakaian di Maroko yang dianggap Saint Laurent sebagai tanah air keduanya. Kecintaannya pada Maroko itu dituangkan melalui serangkaian kaftan dalam berbagai siluet potongan dan panjang, juga adaptasi serban, jellaba (luaran panjang dengan tutup kepala) dan burnous (jubah panjang yang diikat di leher). Ia juga mengadaptasi kaftan dan menggabungkannya dengan celana panjang berpipa lurus, ikat pinggang tebal untuk kesan ramping.

Puluhan tahun kemudian, kaftan masih tetap disukai dan di Indonesia, ia kembali populer sejak 2009, setelah trend abaya mulai mereda. Gaun ini terutama digemari karena bisa menutup bentuk tubuh dengan sempurna, tanpa menghilangkan kesan feminin sekaligus tidak menimbulkan efek kedodoran. Anda dijamin akan bisa menemukan kaftan yang sesuai, bagaimanapun bentuk tubuh anda. Umumnya wanita Indonesia menyukai kaftan yang terbuat dari bahan-bahan tipis yang melayang seperti sifon, organdi, satin dan sutra. Berbeda dengan potongan kaftan tradisional yang berlengan lurus, kini lebih banyak muncul potongan lengan berbentuk lonceng yang melebar di siku sampai pergelangan tangan, juga lengan yang melebar di bagian ketiak sehingga ketika dibentangkan menyerupai sayap kelelawar.

Di Eropa atau Amerika, kaftan lebih difungsikan sebagai gaun musim panas untuk acara-acara di luar ruangan, sehingga ia dibuat dalam berbagai motif warna-warni yang meriah dan ceria, utamanya floral dan motif abstrak. Seperti koleksi Roberto Cavalli dan Dione von Furstenberg. Mereka yang ingin memakai kaftan berwarna-warni harus hati-hati, karena motif yang salah bisa membuat kaftan terlihat tak ubahnya seperti daster batik, suatu hal yang tak kita harapkan terjadi. Saya menduga, inilah salah satu alasan kaftan polos lebih banyak peminatnya di sini.

Meski demikian, kaftan tetap muncul dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau, jingga, dan biru langit. Ingin merayakan Idul Fitri dengan mengenakan kaftan? Sekadar saran, padukanlah kaftan dengan jilbab warna senada, agar kesan mewah dan anggun tercipta. Tambahkan aksesori seperti bros di dada atau di bahu. Anda dapat pula mengenakan kalung panjang dengan liontin besar; serta tas tangan sederhana. Jangan segan mengenakan sepatu hak tinggi agar kaftan tidak menyapu tanah dan Anda terlihat lebih semampai. Source

Tags

Labels

Blog Archive

Archives