Follow Us Now On Twitter

Thursday, May 17, 2012

Mengenal Pak Kasur dan Bu Kasur

11:20:00 AM

Kita pernah memiliki pencipta lagu anak yang baik. Lagu mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik kita untuk berbudi luhur. Lewat lagu-lagunya, kita tahu, betapa mereka mencintai kita semua. Lagu-lagu mereka terus diyanyikan sampai sekarang. Karena itu kita perlu mengenangnya. Diantaranya adalah Pak Kasur dan Bu Kasur.

1. Pak Kasur

Soerjono atau biasa dipanggil Pak Kasur (Purbalingga, Jawa Tengah, 26 Juli 1912 - 1992) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia. Ia juga memandu acara Taman Indria di TVRI stasiun pusat Jakarta. Namanya berasal dari julukan "Kak Soer" yang biasa digunakan oleh anak buahnya di Gerakan Kepanduan. Nama ini lama-lama berubah menjadi "Kasur" dan "Pak Kasur". Istrinya Ibu Kasur (Sandiah) juga memandu acara itu.

Ia mulai menjadi guru di HIS Ardjoena School, Bantul, Yogyakarta. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di HIK, Bandung. Setelah Indonesia merdeka ia mengasuh acara anak-anak di RRI, dan menciptakan beberapa lagu seperti Naik Delman, Bangun, Sepedaku, dan lain-lain.

Ia juga sempat menjadi Sekretaris Badan Sensor Film.

2. Bu Kasur

Sandiah atau lebih dikenal dengan nama Ibu Kasur (Jakarta, 16 Januari 1926 – Jakarta, 22 Oktober 2002) adalah pembawa acara Taman Indria di TVRI dan juga pendiri TK Mini di Jakarta. Ia mendapat julukan Ibu Kasur karena suaminya (Soerjono) dipanggil Pak Kasur.

Bu Kasur adalah tamatan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Ia dan suaminya bertemu karena sama-sama anggota Kepanduan Indonesia. Mereka menikah di Yogyakarta pada tanggal 29 Juli 1946 dan dikaruniai lima anak: Sursantio, Suryaningdiah, Suryo Prabowo, Suryo Prasojo, dan Suryo Pranoto.

Beberapa lulusan TK Mini yang terkenal adalah mantan presiden Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Hayono Isman dan Ateng. TK ini didirikan pada tahun 1965.

Source: Wikipedia.

Follow Us On Twitter: @infobaris

Wednesday, May 16, 2012

Fakta-fakta "Blackbox" atau Kotak Hitam

7:00:00 PM

1. David Warren adalah seorang ilmuwan Australia, yang terkenal karena menciptakan dan mengembangkan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit (juga dikenal sebagai FDR dan CVR, atau "kotak hitam").

2. Kotak hitam atau black box sendiri adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.

3. Flight Data Recorder (FDR) bertugas mencatat berbagai parameter yang terkait dengan operasi dan karakteristik penerbangan pesawat. FDR juga berfungsi mencatat data dari sejumlah sensor untuk memantau informasi; percepatan, kecepatan, ketinggian, posisi kontrol kokpit, termometer, pengukur mesin, aliran bahan bakar, permukaan atur posisi, status autopilot, beralih posisi, dan berbagai parameter lainnya. Kebanyakan parameter direkam beberapa kali per detik.

4. Cockpit Voice Recorder (CVR) berisi rekaman suara awak pesawat, suara mesin, dan bunyi lainnya.

5. Dalam penyelidikan kecelakaan Trans Australia Airlines Penerbangan 538 tahun 1960, hakim penyelidikan sangat menyarankan bahwa perekam penerbangan dipasang di semua pesawat. Australia menjadi negara pertama di dunia untuk membuat rekaman penerbangan wajib di pesawat.

6. Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini bagian inilah yang relatif utuh dan tak hancur.

7. Istilah kotak hitam muncul ketika selepas pertemuan mengenai perekam penerbangan komersial pertama yang dinamai "Red Egg" karena warna dan bentuknya, seseorang berkomentar: "Ini adalah kotak hitam yang menakjubkan".

8. Perekam ini secara umum tidak berwarna hitam, namun biasanya oranye terang karena ditujukan agar mudah dicari dan ditemukan setelah terjadi suatu insiden.

9. Semua pesawat komersial berbadan besar dan pesawat komersial yang lebih kecil atau milik korporasi (perusahaan), serta pesawat pribadi diwajibkan oleh hukum untuk membawa satu atau dua kotak yang umumnya berharga antara US$ 10.000 dan US$ 15.000.

10. Black Box didesain tahan terhadap suhu hingga 1.100 celsius.

11. Crash Survivable Memory Unit (unit memori tahan-benturan) berisi papan memori dikelilingi oleh isolasi termal baju besi dan baja yang dapat menahan dampak kecelakaan ribuan kali gaya gravitasi, dan bertahan di laut pada kedalaman 14.000 - 20.000 kaki (4267 m - 6096 m).

12. Black Box pesawat dilengkapi underwater locator beacon yang berfungsi memancarkan perekam ultrasonik dan Sinyal dapat mencapai permukaan dari kedalaman 14.000 kaki.

13. Alat perekam dalam penerbangan ini, Flight Data Recorder (FDR) atau Cockpit Data Recorder (CDR), umumnya menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun perkembangan baru, kini telah digunakan FDR atapun CDR yang merekam menggunakan chip memory khusus.

Follow Us On Twitter: @infobaris

Tuesday, May 15, 2012

Poni Lempar Bisa Picu Sindrom Mata Malas dan Cedera Leher

4:57:00 PM

Penggemar poni lempar ala Kangen Band sepertinya harus berhati-hati. Beberapa ahli optometri mengatakan, model rambut dengan poni yang menutupi sebelah mata bisa memicu sindrom mata malas serta cedera leher. Separah itukah risikonya?

Seorang optometris atau dokter mata di Australia, Dr Andrew Hogan menyampaikan peringatan tersebut dalam sebuah artikel di Daily Telegraph. Menurutnya, belahan rambut yang dibiarkan menutupi mata dan separuh wajah adalah ancaman serius bagi kesehatan mata.

"Jika poni dibiarkan menutup sebelah mata sepanjang waktu, mata jadi tidak terbiasa melihat banyak detail. Kalau terjadi sejak usia muda, maka mata tersebut bisa mengalami amblyotic," kata Dr Hogan seperti dikutip dari Daily Telegraph, Selasa (15/5/2012).

Amblyotic yang dimaksud Dr Hogan sering disebut juga dengan istilah lazy eyes syndrome atau sindrom mata malas. Gangguan ini dipicu oleh pertumbuhan saraf mata yang tidak sempurna, sehingga koordinasi gerak dan penangkapan bayangan pada mata kanan dan kiri tidak seimbang.

Selain itu, risiko lain yang dihadapi para pemilik poni lempar adalah cedera leher mengingat model poni seperti ini sering dikibas-kibaskan kalau mulai terasa gatal di wajah. Saat mengibaskan atau melempar poni tersebut, leher mengalami beban berlebih dan bisa mengalami cedera.

Namun tidak semua ahli sependapat bahwa poni lempar menyimpan risiko sebesar itu bagi kesehatan. Meski dasarnya cukup masuk akal, kekhawatiran bahwa model rambut seperti itu sangat berbahaya dan harus dilarang adalah kekhawatiran yang terlalu berlebihan.

"Risiko amblyotic baru ada jika seseorang memakai model rambut seperti itu sejak sangat kecil dan salah satu matanya terhalang selama 24 jam/hari dan 7 hari/minggu," kata Dr Leonard Press, seorang dokter mata dari American Optometric Association.

Namun Dr Press membenarkan bahwa mata yang selalu terhalang pandangannya memang berisiko mengalami sindrom mata malas. Sindrom ini paling rentan dialami pada usia di bawah 7 tahun, namun relatif jarang ada yang baru mengalaminya di usia dewasa.

Soal risiko cedera leher, Dr Press tidak memberikan komentar. Namun selama gerakan lehernya tidak terlalu menghentak, risiko cedera tampaknya relatif kecil apalagi hingga kini belum ada data resmi yang menunjukkan jumlah kasus patah tulang leher saat melempar poni. Source

Tags

Labels

Blog Archive

Archives