Seperti yang kita ketahui bersama kalau Candi Borobudur pernah masuk ke dalam 7 keajaiban dunia. Namun, pada Juni 2007 lalu, Candi Borobudur tak lagi masuk ke dalam 7 keajaiban dunia karena banyak batu-batu yang sudah rusak dan disemen ulang oleh tangan-tangan manusia zaman sekarang ini.
Hal ini membuat nilai keajaiban yang diukir oleh nenek moyang kita menjadi hilang. Indonesia pun dianggap tidak dapat menjaga kelestarian peninggalan kebudayaannya. Awalnya, Candi Borobudur dapat masuk dalam 7 keajaiban dunia karena nenek moyang kita, pada 750-842 SM membangun candi ini hanya dengan menyusun batu-batu hingga membentuk candi sebesar itu. Mereka tidak menggunakan perekat seperti semen yang ada sekarang ini, apalagi besi-besi beton sebagai fondasi bangunan tersebut.
Walaupun Candi Borobudur sudah tidak lagi termasuk dalam 7 keajaiban dunia, kini Candi yang berada di kota Magelang, Jawa Tengah ini diresmikan sebagai pemegang rekor dunia untuk Candi Budha terbesar di dunia. Hal ini diresmikan pada tanggal 27 Juni 2012 oleh Guinness World Records yang bermarkas besar di London, Inggris.
Sertifikat resmi dengan nomor claim 396-198 sudah dikirmkan oleh Guinness World Records, Inggris kepada Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko. Dengan adanya sertifikat resmi itu, Candi Borobudur sudah resmi diakui sebagai Pemegang rekor dunia untuk Candi Budha terbesar di dunia.
Untuk mendapatkan rekor dunia seperti itu, pihak Taman Wisata Candi mengaku mereka berjuang mendaftarkan Candi Borobudur yang membutuhkan waktu 3 bulan, demi diakuinya Candi Borobudur ini di mata dunia. Usaha yang tidak mudah, yang dilakukan pihak Taman Wisata Candi, akhirnya, berbuah manis bagi Indonesia.
Kini, Candi Borobudur dapat tetap dikenal oleh masyarakat luas terlebih penduduk di seluruh dunia dengan menyandang predikat baru, yaitu Candi Budha terbesar di dunia. Dampak dari hal itu sudah mulai terasa dilihat dari meningkatnya jumlah pengunjung pada 2011 dan 2012 ini. Source