Tapi ternyata ruang atau bagian yang terbelah itu adalah sebuah jembatan yang lokasinya berada di bawah permukaan air atau tepatnya parit bersejarah yang mengelilingi benteng di Belanda sehingga menyebabkan seolah-olah parit itu terbelah dua seperti saat Nabi Musa membelah Laut Merah.
Adapun ide membangun jembatan dibawah permukaan air parit itu berasal dari para arsitek.
Pun air yang ada disana merupakan bagian dari aliran air Brabant Barat (West Brabant Water Line), serangkaian parit dan benteng.
Ad Kils, jubir dari RO & AD Architects mengatakan," Tentu saja sangatlah tidak layak untuk membangun jembatan-jembatan yang melintasi parit-parit dari karya pertahanan, khususnya di sisi benteng dimana musuh seharusnya muncul. Karena itulah kami mendesain jembatan yang tak kelihatan itu."
Jatuh dalam ke dalam keruntuhan di abad 19, aliran air ini akhirnya dikembalikan dan sebuah jembatan untuk akses ke Benteng Roovere pun dibutuhkan.
Seperti yang dilansir dari situs Metro, ada sih kekhawatiran kalau air bisa membanjiri jalan kecil yang misterius itu namun para arsitek telah menghapus kekhawatiran itu dengan mengatakan bahwa hanya ada sedikit resiko percikan gelombang dari bagian samping. Source
